Sabtu, 30 Agustus 2014

Exspressing Opinion


1. Asking for a opinion
If you want to now someone's opinion about something you can use the following expressions :
- What do you think about ... ?
- What's your opinion about/of ... ?
- What is your idea about the case ... ?
- What do you asume ... ?
- Do you have any idea ... ?
- Do you think ... ?
- How do you feel about ... ?
- How do you like ... ?
- Is iy good idea ?
- Is that true that ... ?
- Please give me your opinion!
- What about you ?

2. Giving an opiniom
If you want to give an opinion about something, you can use the following expressing :
- In my opinion ...
- Personally i think that ...
- to my mind ...
- From my point of view ...
- As far as i concerned ...
- As i see it ...
- According to me ...
- I personally believe/think/feel ...
- It seems to me ...
- I believe ...
- Well, if you ask me ...
- My opinion of ... is ...
- In my view ...
- I assume ...
- In my case ...
- I tbink ...

Kamis, 28 Agustus 2014

LAHIRNYA PANCASILA

A. Sidang Perumusan Pancasila
     Yang pertama kali dibahas dalam sidang BPUPKI dalam merumuskan undang-undang dasar adalah mengenai "dasar" negara Indonesia merdeka. Oleh karena itu pada kata pembukaan ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wediodiningrat meminta pandangan para anggota persidangan mengenai dasar Indonesia merdeka tersebut. Dan Tokoh yang mendapatkan kesempatan pertama untuk mengutarakan rumusan dasar negara adalah Mr. Muh. Yamin pada hari pertama persidangan yakni pada tanggal 29 mei 1945, yang mana beliau mengemukakan lima "Asas Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia" Sebagai berikut :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
 Dua hari kemudian, pada tanggal 31 mei 1945, Prof. Dr. Mr Soepomo mengajukan dasar negara Indoneia merdeka sebagai berikut:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial
Keesokan harinya pada tanggal 1 juni 1945, berlangsunglah rapat terakhir sidang pertama. Pada kesempatan itu Ir. Soekarno mengemukakan pidato yang dikenal sebagai "Lahirnya Pancasila". Keistimewaan pidato Ir. Soekarno selain berisi pandangan mengenai Indonesia merdeka, juga berisi usulan nama bagi dasar negara Indonesia, yakni Pancasila, Trisila, dan Ekasila. Selanjutnya, sidang memilih nama Pancasila sebagai nama dasar negara. Lima dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno adalah sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang maha esa
Sidang pertama BPUPKI berakhir pada tanggal 1 juni 1945 nmun belum membuahkan hasil. Kemudian diadakan masa reses selama satu bulan lebih.

Kemudian pada tanggal 22 juni 1945 BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil yang beranggotakan 9 orang yang diberi nama panitia sembila. Anggota-anggotanya adalah sebagai berikut :
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Moh Hatta
3. Mr. Muh Yamin
4. Mr Ahmad Subarjo
5. Mr. A.A Maramis
6. Abdulkadir Muzzakir
7. K.H Wachid Hasyim
8. K.H Agus Salim
9. Abikusno Tjokrosujoso
Pnitian sembilan kemudian mengadakan musyawarah yang menghasilkan suatu rumusan yang menggambarkan maksud dan tujuan Indonesia merdeka. Rumusan tersebut diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta oleh Mr. Muh Yamin. Rumusan rancangan Indonesia merdeka tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.(serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh Indonesia

Pada tanggal 18 agustus 1945 sebelum rapat PPKI pertama dimulai, Soekarno-Hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo, K.H Wachid Hasjim, Mr. Kasman Singodimejo, dan Mr Teuku Muhammad Hassan untuk membahas kembali piagam jakarta., khususnya mengenai kalimat " ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya". Hal itu disebabkan karena pemeluk agama lain merasa keberatan terhadap kalimat itu. Akhirnya dalam 15 menit rapat yang dipimpin oleh Bung Hatta itu berhasil mencapai kesepakatan untuk mengubah kalimat itu menjadi " ketuhanan yang maha esa"

Itu lah sekilas peristiwa lahirnya Pancasila.